Kisah Bersama Angin
Jiika datang angin menyapu
Lembar- lembar kisah lalu berarak tebuka
Tampak seberkas gores
tinta pengabadi senyum
Senyum selepas nafas kita beradu
Kian angin murka berderu
Gores tinta itu mulai berkisah
Tentang saudari yang bernafas bersamaku
Tentang saudari yang terikat oleh
gores gores senyum
Tentang saudari yang kini
berjalan mengikuti lenteranya
Walau angin tak lagi lembut berlalu
Ia tetaplah saudariku
Walau lentera kami bukan lagi satu
Ia tetap saudariku
Sudah dalam terpahat dalam benak kami
Muara lentera itu akan sama
Ia saudariku
Perpaduan
dua lentera kami
Menuang
kisah ini
Melanjutkan
kisah yang lekat di memori
Menguatkan
satu sama lain
Menuntun
dengan khusyuk doa malam
Saudariku,
pengikat diantara kita jangan dilepaskan
Biar
seperti sekarang ini
Biar
kau tetap menjadi saudariku
0 komentar:
Posting Komentar